Ukhuwah, Jalan Menuju Surga

"Jadikan ukhuwah sebagai jalan menuju syurga" -Aero-

Tukang Pamer!!!

"Jangan bangga terhadap apa yang kamu punya,karena pada dasarnya kita tidak punya apa-apa" (Aero)

Fase Kepompong

Proses prinsip fase kepompong, membuat sesuatu yang BIASA menjadi LUAR BIASA.

Pelindung Jalanan

Rumus nya adalah 2 D + 2 S + Y = Selamat (Aero)

Design Jaket Rohis SMKN 7 Jakarta

- Created By : Azmi -

Selasa, November 27, 2012

Pengertian Aqidah



Secara etimologis (bahasa), aqidah berakar dari kata ‘aqada - ya’qidu –‘aqdan – ‘aqidatan. ‘aqdan berarti simpul, ikatan, perjanjian dan kokoh. Setelah terbentuk menhadi ‘aqidah berarti keyakinan (Al Munawwir, 1984, hal 1023). Relevansi antara arti kata ‘aqdan dan ‘aqidah adalah keyakinan itu tersimpul dengan kokoh didalam hati, bersifat mengikat dan mengandung perjanjian.

Secara termologis (istilah) terdapat definisi (ta’rif) antara lain :

Menurut Hasan Al-Banna dalam kitab Majmu’ah ar-Rasail:

اَلْعَقَائِدُ هِيَ اْلاُمُوْرُ الَّتِيْ يَجِبُ أَنْ يُصَدِّقَ ِبهَا قَلْبُكَ وَتَطْمَئِنَّ اَلَيْهَا نَفْسُكَ وَ تَكُوْنَ يَقِيْناً عِنْدَكَ لاَ يُمَازِجُهُ رَيْبٌ وَلاَ يُخَالِطُهُ شَكُّ.
“Aqaid (bentuk jamak dari aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib di yakini kebenaranya oleh hati, mendatangkan ketentraman jiwa, menjadi keyakinan yang tidak bercampur sedikit pun dengan keragu-raguan”.

Menurut Abu bakar Jabir al-Jazairy dalam kitab Aqidah al-Mukmin:

اَلْعَقِيْدَةُ هِيَ مَجْمُوْعَةٌ مِنْ قَضَايَا اْلحَقَّ اْلبَدَهِيَّةِ اْلمُسَلَّمَةِ بِاْلعَقْلِ وَالَّسمْعِ وَاْلفِطْرَةِ يَعْقِدُ عَلَيْهَا اْلاِنْسَاُن قَلْبَهَا وَيُثْنِي عَلَيْهَا صَدْرَهُ جَازِمًا بِصِحَّتِهَا قَاطِعًا بِوُجُوْدِهَا وَثُبُوْتِهَا لاَ يُرَي خِلاَفُهَا أَنَّهُ يُصِحُّ اَنْ يَكُوْنَ أَبَداً.
“Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum (aksioma) oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan di dalam hati serta diyakini kesahihan dan keberadaanya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu”.


Untuk lebih memahami definisi diatas kita perlu mengemukakan beberapa catatan tambahan sebagai berikut:

1. Ilmu terbagi dua:

Pertama adalah ilmu dharuri yaitu Ilmu yang dihasilkan oleh indera, dan tidak memerlukan dalil. Misalnya apabila kita melihat tali di hadapan mata, kita tidak memerlukan lagi dalil atau bukti bahwa benda itu ada.

Kedua adalah ilmu nazhari yaitu. Ilmu yang memerlukan dalil atau pembuktian.
Misalnya ketiga sisi segitiga sama sisi mempunyai panjang yang sama, memerlukan dalil bagi orang-orang yang belum mengetahui teori itu. Di antara ilmu nazhari itu, ada hal-hal yang karena sudah sangat umum dan terkenal tidak memerlukan lagi dalil. Misalnya kalau sebuah roti dipotong sepertiganya maka yang du pertiganya tentu lebih banyak dari sepertiga, hal itu tentu sudah diketahui oleh umum bahkan anak kecil sekalipun. Hal seperti ini disebut badihiyah. Jadi badihiyah adalah segala sesuatu yang kebenarannya perlu dalil pemuktian, tetapi karena sudah sangat umum dan mendarah daging maka kebenaran itu tidak lagi perlu pembuktian.

2. Setiap manusia memiliki fitrah mengakui kebenaran (bertuhan), indera untuk mencari kebenaran, akal untuk menguji kebenaran dan memerlukan wahyu untuk menjadi pedoman menentukan mana yang benar dan mana yang tidak. Tentang Tuhan, musalnya, setiap manusia memiliki fitrah bertuhan, dengan indera dan akal dia bisa membuktikan adanya Tuhan, tetapi hanya wahyulah yang menunjukkan kepadanya siapa Tuhan yang sebenarnya.

3. Keyakinan tidak boleh bercampur sedikitpun dengan keraguan. Sebelum seseorang sampai ke tingkat yakin dia akan mengalami beberapa tahap.

Pertama: Syak. Yaitu sama kuat antara membenarkan sesuatu atau menolaknya.
Kedua: Zhan. Salah satu lebih kuat sedikit dari yang lainnya karena ada dalil yang menguatkannya.

Ketiga: Ghalabatu al-Zhan: cenderung labih menguatkan salah satu karena sudah meyakini dalil kebenarannya. Keyakinan yang sudah sampai ke tingkat ilmu inilah yang disebut dengan aqidah.

4. Aqidah harus mendatangkan ketentraman jiwa. Artinya lahirnya seseorang bisa saja pura-pura meyakini sesuatu, akan tetapi hal itu tidak akan mendatangkan ketenangan jiwa, karena dia harus melaksanakan sesuatu yang berlawanan dengan keyakinannya.

5. Bila seseorang sudah meyakini suatu kebenaran, dia harus menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu. Artinya seseorang tidak akan bisa meyakini sekaligus dua hal yang bertentangan.

6. Tingkat keyakinan (aqidah) seseorang tergantung kepada tingkat pemahaman terhadap dalil. Misalnya:

- Seseorang akan meyakini adanya negara Sudan bila dia mendapat informasi tentang Negara tersebut dari seseorang yang dikenal tidak pernah bohong.

- Keyakinan itu akan bertambah apabila dia mendapatkan informasi yang sama dari beberapa orang lain, namun tidak tertutup kemungkinan dia akan meragukan kebenaran informasi itu apabila ada syubhat (dalil-dalil yang menolak informasi tersebut).

- Bila dia menyaksikan foto Sudan, bertambahlah keyakinannya, sehingga kemungkinan untuk ragu semakin kecil.

- Apabila dia pergi menyaksikan sendiri negeri tersebut keyakinanya semakin bertambah, dan segala keraguannya akan hilang, bahkan dia tidak mungkin ragu lagi, serta tidak akan mengubah pendiriannya sekalipun semua orang menolaknya.

- Apabila dia jalan-jalan di negeri Sudan tersebut dan memperhatikan situasi kondisinya bertambahlah pengalaman dan pengetahuanya tentang negeri yang diyakininya itu. 

Dalam pengertian lain aqidah berarti pemikiran menyeluruh tentang alam, manusia, dan kehidupan, dan tentang apa-apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia, serta hubungan kehidupan dengan apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia.

Pemikiran menyeluruh inilah yang dapat menguraikan ‘uqdah al-kubra’ (permasalahan besar) pada diri manusia, yang muncul dari pertanyaan-pertanyaan; siapa yang menciptakan alam semesta dari ketiadaannya? Untuk apa semua itu diciptakan? Dan ke mana semua itu akan kembali (berakhir)? (a)


Ayo Belajar Aqidah


Suatu ilmu atau pengetahuan pasti mempunyai mempunyai tahapan-tahapan dalam mempelajarinya, dan kita harus sesuai urutan tahapan tersebut. karena apabila kita tak sesuai dengan urutan, maka akan mengalami masalah dalam mempelajarinya. Sebagai contoh, kita semua tahu bahwa belajar matimatika itu di mulai dari mengenal angka, setelah itu kita dapat melakukan operasi matimatika seperti pertambahan, pengurangan dsb. Begitu pula dengan bahasa Indonesia, kita harus mengenal dan paham semua huruf alphabet dari A-Z. baru setelah itu kita bisa membaca sebuah tulisan.

Dalam memepelajari islam, kita harus dimulai yang dasar. Tentu dalam hal ini, kita terlebih dahulu mempelajari aqidah. Karena ini merupakan dasar dalam islam. Rasulullah pun tidak tanggung-tangung, selama 13 tahun beliau mengajarkan aqidah kepada para sahabat di mekkah. Karena betapa pentingnya aqidah ini. kalau di ibaratkan, aqidah sebagai pondasi suatu bangunan. Tentu apabila pondasinya bagus, meskipun ada gempa, bangunan itu akan berdiri kokoh, tapi apabila pondasi saja sudah rusak, maka pada saat pembangunan pun akan roboh.

Selain itu apabila kita sudah memiliki aqidah yang bersih dan kuat, maka kita akan cepat merespon segala perintah dan larangan Allah kepada kita. Sebagai contoh di zaman nabi, saat semua para wanita diwajibkan menutup aurat, maka pada saat itu juga mereka mencari apapun yang bisa menutupi auratnya, sama halnya ketika dilarangnya khamr, maka pada saat itu juga semua khamr yang dimilki dibuang begitu saja, tanpa berpikir lagi. Itu semua karena mereka mempunyai aqidah yang kokoh dan bersih.

Inilah yang jadi permasalah kita sekarang, banyak yang mempelajari aqidah hanya sekedar  tahu dan sepotong-potong, tidak memahaminya secara keseluruhan.  Oleh karena itu marilah kita berupaya untuk bisa memahami aqidah secara sempurna, agar kita bisa menjadi orang yang bertakwa, karena orang bertakwalah yang paling mulia di sisi Allah.
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling taqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS. Al Hujurat: 13)

Mari kita berusahana memahami aqidah ini dengan cara mempelajarinya secara serius dan tuntas. Kita dapat membaca buku-buku tentang aqidah, tentu dari pengarang yang sudah faham tentang aqidah,  Dan sebaiknya kita mencari guru atau ikut kajian – kajian ilmu tentang aqidah. (a) 
            
Wallahu a’lam                                                               


7 Keajaiban Dunia



Sekelompok siswa kelas geografi sedang mempelajari "Tujuh Keajaiban Dunia." Pada awal dari pelajaran, mereka diminta untuk membuat daftar apa yang mereka pikir merupakan "Tujuh Keajaiban Dunia" saat ini. Walaupun ada beberapa ketidak- sesuaian, sebagian besar daftar berisi;

 1) Piramida
 2) Taj Mahal
 3) Tembok Besar Cina
 4) Menara Pisa
 5) Taman Gantung Babilonia
 6) Menara Eiffel
 7) Ka'bah

Ketika mengumpulkan daftar pilihan, sang guru memperhatikan seorang pelajar, seorang gadis yang pendiam, yang belum mengumpulkan kertas kerjanya. Jadi, sang guru bertanya kepadanya apakah dia mempunyai kesulitan dengan daftarnya.
Gadis pendiam itu menjawab, "Ya, sedikit. Saya tidak bisa memilih karena sangat banyaknya."


Sang guru berkata, "Baik, katakan pada kami apa yang kamu miliki, dan mungkin kami bisa membantu memilihnya."


Gadis itu ragu sejenak, kemudian membaca, "Saya pikir, "Tujuh Keajaiban Dunia" adalah,

 1) Bisa melihat,
 2) Bisa mendengar,
 3) Bisa menyentuh,
 4) Bisa menyayangi,
 5) Bisa merasakan,
 6) Bisa tertawa,
 7) Dan, bisa mencintai

Ruang kelas tersebut sunyi seketika. Alangkah mudahnya bagi kita untuk melihat pada eksploitasi manusia dan menyebutnya "keajaiban". Sementara kita lihat lagi semua yang telah Tuhan karuniakan untuk kita, kita menyebutnya sebagai "biasa".


Senin, November 26, 2012

Fase Kepompong


Setiap manusia mempunyai fase-fase kehidupannya sendiri, dan secara umum fase kehidupan manusia itu sangat klasik mulai dari lahir-balita-sd-smp-sma-kuliah-kerja-menikah-punya anak-tua-mati. Walaupun tidak semuanya, tetapi kebanyakan itulah yang terjadi. Ada juga yang mempunyai fase kehidupan menurut pendapat masing-masing orang. Seperti saya, saya juga mempunyai  sepotong fase kehidupan  tersendiri. Saya berpendapat bahwa kita mungkin mempunyai fase kehidupan yang sama dengan ulat. Ya ulat, hewan yang bagi sebagian besar orang dianggap jijik, karena bentuknya, di anggap hama karena mengganggu. Tetapi dibalik itu semua, ketika sudah berubah menjadi kupu-kupu, justru orang-orang banyak menyukainya dan memuji keindahannya. Suatu ironi, tapi begitulah fase kehidupan ulat.

Namun kita tak boleh melupakan 1 fase diantara ulat dan kupu-kupu yaitu kepompong. Dan inilah fase penting yang harus dilakukan ulat agar menjadi kupu-kupu yang indah. Difase ini juga, ulat harus dalam keadaan terbungkus benang dan menyendiri didalamnya. Lalu disana terjadilah sebuah keajaiban, sehingga ulat tadi berubah menjadi kupu-kupu.

Manusia juga bisa diibaratkan seperti itu, ketika seseorang ingin menjadi lebih baik lagi dalam hidupnya, cobalah untuk diam sejenak, menghentikan aktivitas yang ada dan menyendiri serta simpan segala persoalan, untuk menenangkan jiwa dan hati. Renungkanlah segala yang pernah dibuat, ingatlah kembali tujuan kita, perhatikanlah keadaan dirimu dan sekitarmu, buatlah mimpi baru dan susunlah ulang rencanamu. Itulah fase kepompongnya manuisa, atau bisa disebut MUHASABAH. Ya, muhasabah ini sangat penting bagi manusia, karenanya dengan itu kita bisa merenungkan kesalahan yang kita perbuat lalu bertaubat, mengingat kembali tujuan hidup kita  yaitu beribadah kepada allah dan menjadi khalifah di bumi, memperhatikan kondisi kita dan sekitar kita untuk mengetahui kebesaran Allah, membuat atau memperbaharui mimpi dan niat kita, serta mempersiapkan langkah untuk kembali menjalani aktivitas dengan “bentuk diri” yang baru. Suatu “bentuk diri” yang insya allah lebih baik dan lebih indah dari sebelumnya. Itulah proses prinsip fase kepompong, membuat sesuatu biasa menjadi luar biasa.

Marilah kita coba sejenak untuk menyendiri dan melakukan Muhasabah agar kita menjadi pribadi yang baru, pribadi yang indah dan tentu pribadi yang lebih baik lagi dari sebelumnya, karena orang beruntung itu orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin. (a)

Luangkanlah sejenak detik dalam hidupmu
Berikanlah rindumu pada denting waktu
Luangkanlah sejenak detik dalam sibukmu
Dan lihatlah warna kemesraan dan cinta

Sejenak-Letto

Rabu, Mei 09, 2012

Menjaga Hati


Ada yang bilang hati itu ibarat papan kayu, dan pasangan hidup kita itu ibarat sebuah paku. Sedangkan lubang yang dibuat, ketika paku itu dicabut adalah kenangan. Meskipun paku tersebut telah dicabut, tapi papan kayu sudah tak sempurna. Apabila kita sering menancap paku, maka lubangnya pun semakin banyak.




Itulah perumpamaan orang yang “pacaran”. Yup, sebuah budaya jahil yang dianggap biasa oleh masyarakat kita. Apapun alasan, maksud dan tujuannya, “pacaran” tetaplah perbuatan yang dilarang Allah SWT.  Sesuai dengan ilustrasi diatas, orang yang menjadikan pacaran jalan hidupnya, pasti tidak 1,2 kali berpacaran. Karena setiap “tidak cocok” pasti langsung putus, dan mencari yang baru lagi, lalu kejadian ini terus berulang sampai menemukan yang “cocok”. Dan apa akibatnya?? Ya.. hati nya sudah dipenuhi lubang-lubang,  sebanyak “ketidakcocokan” yang ia alami. Dan akhirnya hatinya sudah rapuh, serapuh papan kayu yang lubangnya sudah dimana-mana. 

Dan peristiwa ini hampir terjadi disemua “Remaja”.  Yup, sebuah fase menuju pendewasaaan diri itu, sudah rapuh hatinya, apalagi pada saat dewasa. Sungguh sangat memprihatinkan. 

Dan saya, sebagai salah satu yang pernah mengalami masa remaja, Alhamdulillah belum pernah “pacaran”. Mungkin, karena saya yang orangnya  kuper atau cupu. Tapi apapun itu, saya sangat bersyukur menjadi kuper dan cupu pada saat itu. Karena belum ada yang menancapkan paku ke hati saya. Dan sepertinya, ini karena doa dari orang tua yang mengalir ke saya  untuk menjaga anaknya ini, termasuk Menjaga Hati ini.  

Bahkan, ketika saya mencoba untuk melakukan perbuatan jahil ini, dan hampir saja saya mengatakan “Aku suka sama kamu, mau gak jadi pacar aku??” Tapi Allah masih sayang terhadapku, sehingga saya belum pernah mengucapkan kata itu. Dan tidak akan pernah mengucapkannya, selain ucapan Ijab Qobul sebagai tanda suci ikatan cinta. 

Dan untuk para remaja yang nantinya akan menjadi penerus bangsa ini, saya mohon untuk tidak pernah “pacaran” dan berhenti “pacaran”, karena yang rugi itu adalah kalian sendiri. Kalian hanya akan merusak hati yang sudah dititipkan Allah kepada diri kalian masing-masing. Allah sudah menjadikan hati ini sebagai raja yang menguasai jiwa dan raga kita. Apabila rajanya baik maka ia akan memerintahkan yang baik-baik, dan begitu pula sebaliknya. Sama halnya dengan hati, apabila hatinya baik, maka jiwa,raga,akal akan baik, dan apabila tidak baik, maka jiwa,raga dan akalnya pun menjadi tidak baik.

Saya memang bukanlah siapa” kalian, saya bukanlah orang tua kalian atau sahabat kalian, tapi saya hanya ingin mengingatkan kepada kalian semua, bahwa pacaran bukanlah solusi atas perasaan suka/cinta kita terhadap seseorang, tapi cara untuk mencelakainya, karena sejatinya solusi terhadap perasaan suka/cinta adalah dengan cara Menikah. 

Mudah-mudahan dengan tulisan saya ini, para remaja akan menyadari kesalahannya dan segera bertaubat kepada Allah serta memperbaiki hatinya yang sudah berlubang lalu menjaganya sampai Ikatan Suci yang bernama “Pernikahan”(a)

“Ketahuilah bahwa dalam jasad ini ada segumpal daging apabila segumpal daging itu baik maka akan menjadi baik semuanya dan apabila segumpal daging itu jelek maka akan jeleklah semuanya ketahuilah bahwa segumpal daging itu adalah hati.


Design Jaket Rohis SMKN 7 Jakarta


Beberapa hari lalu, ana diminta adik kelas rohis untuk membuat design jaket rohis. karena ana sebagai kakak kelas yang baik, ana buatlah designnya.Tapi sebenarnya wacana pembuatan jaket untuk angkatan ini, sudah lama sekali, dan entah kenapa sampai sekarang tidak jadi-jadi. Mudah-mudahan dengan design ini bisa membuat mereka bergerak lagi. Aamiin. Oh iya ini design ana yang kedua lohh, jadi untuk jaket angkatan tahun lalu itu, designnya juga ana yang buat.^_^


Nah ini design jaket rohis untuk angkatan tahun ini. 

 

 






Pelindung Jalanan

 Pada kali ini ana mau sharing pengamalan selama ana mengendarai motor di jalanan ibukota. Ana selalu membawa motor untuk menuju kantor ana di Jakarta barat. Dan setiap harinya ana harus bergelut dengan kejamnya jalanan ibukota, dari mulai macet ,banjir , saling senggol-senggolan, salip- menyalip, menghindari lubang dan ranjau paku serta omelan dari pengendara lain. Itulah potret jalanan ibukota, saat jam pergi dan pulang kerja, dan anehnya selalu terjadi hal sama disetiap harinya, sehingga ana harus punya mental yang kuat dalam menghadapi kerasnya jalanan ibukota. 

Banyak sekali kejadian yang ana alami saat melakukan perjalanan dengan menggunakan motor, dari mulai nabrak dan ditabrak kendaraan lain, dimaki-maki, jatuh dari motor, ban bocor karena terkena ranjau paku, melihat kecelakaan, dll. Ini membuktikan bahwa sangat berbahaya nya mengendarai motor di jalanan ibukota. Tapi ana bersyukur, karena dari kejadian yang ana alami di atas, tidak sampai berakibat fatal. Mungkin ini semua doa dari orang tua ana yang selalu menyertai ana disetiap melangkahkan kaki keluar rumah. 

Dan ana pun sadar, bahwa doa itu adalah pelindung kita dari segala marabahaya yang bisa terjadi saat berada dijalanan, dan untuk akhir” ini saya mempunyai amalan khusus yang inysa allah dapat melindungi kita dari segala bahaya, karena Allah lah yang menjaga ana selama diperjalanan. Dan amalan ini selalu ana lakukan di setiap naik kendaraan, khususnya naik motor, amalan tersebut adalah 2 D + 2 S + Y = Selamat

Apa itu, baik disini saya akan jelaskan,,
 
2 D adalah 2 Doa, berikut doanya
1. Doa keluar rumah

بِسْمِ اللَّهِ ، تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ ، وَلا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّه
 
"Bismilaahi tawakkaltu 'alallahi wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaahi"

Artinya :
Dengan menyebut nama Allah, aku menyerahkan diriku pada Allah dan tidak ada daya dan kekuatan selain dengan Allah saja
2. Doa minta perlindungan


 A'udzubikalimaatillahit taammaati min syarrimaa khalaqa.
“Aku berlindung pada kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhlukNya.” 



Bismillahilladzi i laa yadhurru ma'asmihi syay'un fiil ardhi wa laa fiis samaa'i wa huwassamii'ul 'aliimu.
“Dengan nama Allah yang dengan namaNya tidak ada suatupun dapat mendatangkan bahaya di bumi dan dilangit Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” 

Lalu 2 S adalah 2 Surat Al Quran yaitu surat An Naas dan surat Al Falaq
(pasti sudah hafal donk kedua surat ini, jadi tidak perlu di tuliskan disini :D)

Dan Y adalah keyakinan bawha Allah akan melindungi kita dari segala bahaya yang bisa terjadli dalam perjalanan.

Tips dari ana kalau mau lebih yakin, yaitu disepanjang perjalanan itu berdzikirlah atau bershalawat, inysa allah kita semua akan selamat sampai tujuan. (a)


Senin, Mei 07, 2012

Kisah Anak Buta

Seorang anak buta duduk bersila di sebuah tangga pintu masuk pada sebuah supermarket. Yup, dia adalah pengemis yang mengharapkan belas kasihan dari para pengunjung yang berlalu lalang di depannya. Sebuah kaleng bekas berdiri tegak di depan anak itu dengan hanya beberapa keping uang receh di dalamnya, sedangkan kedua tangannya memegang sebuah papan yang bertuliskan “Saya buta, kasihanilah saya.” Ada Seorang pria dewasa yang kebetulan lewat di depan  anak kecil itu. Ia merogoh sakunya, mengeluarkan beberapa keping uang receh, lalu memasukkannya ke dalam kaleng anak itu. Sejenak, pria kaya itu memandang dan memperhatikan tulisan yang terpampang pada papan. Seperti sedang memikirkan sesuatu, dahinya mulai bergerak-gerak.

Lalu pria itu meminta papan yang dibawa anak itu, membaliknya, dan menuliskan beberapa kata di atasnya. Sambil tersenyum, pria dewasa itu kemudian mengembalikan papan tersebut, lalu pergi meninggalkannya. Sepeninggal pria itu, uang recehan pengunjung supermarket mulai mengalir lebih deras ke dalam kaleng anak itu. Kurang dari satu jam, kaleng anak itu sudah hampir penuh. Sebuah rejeki yang luar biasa bagi anak itu.

Beberapa waktu kemudian pria dewasa itu kembali menemui si anak lalu menyapanya. Si anak berterima kasih kepada pria itu, lalu menanyakan apa yang ditulis sang pria di papan miliknya. Pria itu menjawab, “Saya menulis, ‘Hari yang sangat indah, tetapi saya tidak bisa melihatnya.’ Saya hanya ingin mengutarakan betapa beruntungnya orang masih bisa melihat. Saya tidak ingin pengunjung memberikan uangnya hanya sekedar kasihan sama kamu. Saya ingin mereka memberi atas dasar terima kasih karena telah diingatkan untuk selalu bersyukur.”








Rabu, Mei 02, 2012

Tukang Pamer

Biasanya orang yang suka pamer itu adalah orang-orang yang sombong dan ingin menunjukkan kelebihan yang ia  miliki terhadap orang lain yang tidak memiliki. Sesuai dengan arti kata pamer menurut Kamus Bahasa Indonesia yaitu “menunjukkan (mendemonstrasikan) sesuatu yg dimiliki kpd orang lain dng maksud memperlihatkan kelebihan atau keunggulan untuk menyombongkan diri”.



Seseorang yang memiliki suatu kelebihan yang ia punya, baik itu harta, kepintaran, keahlian pastilah mempunyai rasa untuk menampilkan kelebihannya kepada orang lain. Hanya  niatnya saja yang berbeda apakah untuk menyombongkan diri ataukah hanya untuk ditampilkan saja.

Dan kebanyakan dari mereka adalah orang-orang kaya yang memiliki harta yang banyak, mobil yang mewah, rumah yang besar dll. Tapi apakah mereka itu salah memamerkan sesuatu yang mereka anggap bagus?? Misalnya ada anak SD yang sudah mempunyai Blackberry keluaran terbaru, lalu dengan bangganya ia menunjukkan kepada temannya yang tidak punya. Apakah itu wajar?? 

Yap. Wajar saja, apabila anak tersebut memamerkan Blackberry tersebut dengan bangga, karena yang di tunjukkan itu merupakan suatu kelebihan yang ia punya. Dan yang sangat tidak wajar adalah apabila si anak tersebut mempunyai pager lalu dengan bangga dan sombongnya ia memamerkannya kepada semua orang. 

Kawan... orang tersebut memang tidak patut dicontoh karena hanya menimbulkan kesenjangan sosial antara si miskin dan si kaya. Namun sadarkah kalian, mereka itu lebih baik daripada orang-orang yang memamerkan Kemaksiatan dengan bangganya kepada orang lain di tempat umum. Mereka yang melakukan itu sangatlah tidak wajar sebagaimana cerita tentang anak kecil yang memamerkan pager, karena yang dipamerkannya adalah sesuatu yang jelek dan memalukan. Dan seharusnya mereka malu akan perbuatan tersebut bukan malahan bangga, tapi kawan, lihatlah realitanya sekarang, banyak sekali  orang” yang secara terang-terangan berbuat maksiat di depan umum, sebagai contoh pasangan muda-mudi yang sedang berpacaran, mereka mengumbar kemesraan di depan orang selayaknya pasangan suami istri, pegangan tangan, berpelukan bahkan sampai beciuman, naudzubillah….. lalu para perempuan yang mengumbar-umbar aurat, memamerkan kemaksiatan melalui tubuhnya dengan pakaian yang minim.

Mereka tersebut tidak memiliki rasa malu, karena seharusnya seseeorang berusaha menutupi AIB (kejelekan) dirinya serta saudaranya, bukan serta merta membuka AIB nya sendiri dan menyebarluaskannya.  Sebagaimana hadist Nabi Muhammad SAW berikut ini   
            
لَا يَسْتُرُ عَبْدٌ عَبْدًا فِي الدُّنْيَا إِلَّا سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya :
“Tidaklah seorang hamba menutupi aib hamba lainnya di dunia, melainkan Allah akan menutupi aibnya di hari kiamat kelak.” (HR. Muslim no. 2590)

Dan bagi mereka suka dan bangga memamerkan kemaksiatan di tempat umum khusunya kepada orang-orang beriman maka mereka akan memperoleh azab yang pedih di dunia dan di akhirat sesuai dengan surat An-Nur ayat 19

 إِنَّ الَّذِيْنَ يُحِبُّوْنَ أَنْ تَشِيْعَ الْفَاحِشَةُ فِي الَّذِيْنَ آمَنُوا لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيْمٌ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ
Artinya :
“Sesungguhnya orang-orang yang menyenangi tersebarnya kekejian di tengah-tengah orang-orang yang beriman, mereka akan memperoleh azab yang pedih di dunia dan di akhirat.” (QS. An-Nur: 19)

Kawan, janganlah kita pamerkan kejelekkan dan kesalahan kita di depan banyak orang, karena itu sungguh sangat memalukan dan di benci oleh Allah SWT. Dan kalau perlu berusahalah untuk selalu berbuat kebaikan kepada orang lain sehingga kita terhindar dari azab allah yang sangat pedih. Namun bukan berarti boleh berbuat kesalahan atau kemaksiatan asalkan tidak di depan orang banyak, karena ingat,  Allah itu Maha Melihat. Oleh karena itu kita harus senantiasa selalu berbuat kebaikan kepada diri sendiri, orang tua, teman dan orang-orang disekitar kita sehinnga kita mendapatkan Ridho dari Allah SWT.(a)

“Jangan bangga terhadap apa yang kamu punya,karena pada dasarnya kita tidak punya apa-apa” (Aero)

Panggung Sandiwara



Ada sebuah lagu lawas yang semua orang pasti sudah pernah mendengarkannya. Judul lagu  tersebut   adalah panggung sandiwara. Berikut adalah lirik dari lagu tersebut

 Dunia ini panggung sandiwara
 Cerita yang mudah berubah
 Kisah Mahabarata atau tragedi dari Yunani
 Setiap kita dapat satu peranan
 Yang harus kita mainkan
 Ada peran wajar ada peran berpura pura

 Mengapa kita bersandiwara
 Mengapa kita bersandiwara

 Peran yang kocak bikin kita terbahak bahak
 Peran bercinta bikin orang mabuk kepayang
 Dunia ini penuh peranan
 Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan

 Mengapa kita bersandiwara
 Mengapa kita bersandiwara

 Dunia ini penuh peranan
 Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan

 Mengapa kita bersandiwara

Tapi apakah ini hanyalah sebuah lagu untuk menghibur kita dikala kita sedang berada didalam kendaraan, di kantor atau diperjalanan pulang??? Pasti tidak kan?? Karena lagu tersebut diciptakan pasti mempunyai arti dan maksud tertentu. berbeda dengan lagu” sekarang yang hanya mempentingkan laku di pasaran atau tidak. Namun apakah semua orang bisa mendalami arti dan maksud dibuat nya lagu “Panggung Sandiwara” itu???

kawan, dunia ini lah hanya sebuah sandiwara belaka yang di ciptakan Allah agar kita bisa memainkan peran yang sudah diatur oleh-Nya didalam Al Quran dan Sunnah. Lalu  peran apa yang di ciptakan oleh Allah??? Allah menciptakan kita sebagai khalifah di dunia dan menyuruh kita supaya beribadah kepada-Nya. Seperti yang tertulis di dalam surat Adz Dzaariyaat ayat 56 :

وَمَا خَلَقۡتُ ٱلۡجِنَّ وَٱلۡإِنسَ إِلَّا لِيَعۡبُدُونِ
Artinya: “Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku”

Dan Surat Faathir ayat 39 

 هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَكُمۡ خَلَـٰٓٮِٕفَ فِى ٱلۡأَرۡضِۚ فَمَن كَفَرَ فَعَلَيۡهِ كُفۡرُهُۖ ۥ وَلَا يَزِيدُ ٱلۡكَـٰفِرِينَ كُفۡرُهُمۡ عِندَ رَبِّہِمۡ إِلَّا مَقۡتً۬اۖ وَلَا يَزِيدُ ٱلۡكَـٰفِرِينَ كُفۡرُهُمۡ إِلَّا خَسَارً۬ا

Artinya :
“Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.”

Allah adalah sutradara dari semua kehidupan di alam semesta ini. Dia menciptakan alam semesta ini sebagai property yang dipakai manusia selaku pemainnya. Dia telah mengatur semuanya di scenario yang tertulis di lauhul mahfuz, tentang kematian, jodoh kita dan rezeki kita. Manusia sebagai pemain sandiwara ini hanya berimprovisasi dalam kehidupan yang dia jalani.

Semua keadaan yang terjadi di dalam dunia ini adalah sebuah kondisi yang di ciptakan oleh Allah untuk kita berimrovisasi dengan baik, misalnya mendapatkan keadaan dimana kita menjadi orang kaya, lalu kita apakan kekayaan itu?? Apakah hanya untuk senang” saja atau apakah untuk beramal kebaikan?? Semuanya akan kembali bagaimana si pemain menyikapi hal ini, bagi para pemain yang tidak sadar bahwa semuanya itu hanyalah titipan, maka dia akan menjadikannya hak milik sehingga pemain tersebut akan menggunakan kekayaan itu dengan tidak baik. Tapi bagi mereka yang sadar, mereka akan menggunakan kekayaan itu dengan sebaik-baiknya.

Dalam lagu tersebut ada lirik yang berbunyi “Dunia ini bagaikan jembatan kehidupan”. Kalau secara logika sebuah jembatan pasti menghubungkan antara satu tempat dengan tempat lain. Dunia merupakan jembatan menuju Akhirat.

Dan yang namanya sandiwara itu hanyalah sebuah kepalsuan belaka atau bukan sebernanya. Sama halnya dengan Theater, setelah kita selesai memainkannya kita akan kembali kehidupan yang sebenarnya. Begitupula dengan Hidup di dunia ini yang hanya sebagai Panggung Sandiwara, setelah kita memainkannya maka kita akan menuju ke kehidupan yang sebenarnya yaitu Akhirat.

Oleh karena itu sadarlah wahai kawan, jangan kalian terlena dengan dunia yang fana ini, dunia yang hanya sebagai panggung sandiwara ini, jalankanlah peran yang sudah ditetapkan oleh sang Sutradara dengan baik, pergunakan lah property yang di sediakan dengan benar dan berimrpovisasilah sesuai  keadaan yang ada dengan baik, sehingga kalian Sukses menjalani Sandiwara ini dengan lancar dan akhirnya kalian bisa kembali ke kehidupan yang sebenarnya, kehidupan yang kekal dan abadi yaitu Akhirat. Dan tentu saja kalian akan mendapatkan penghargaan sebagai pemain terbaik dengan hadiah utama yang di berikan oleh Allah yaitu Syurga.(a)


“Mereka HIDUP seolah-olah tidak ada KEMATIAN dan mereka MATI seolah-olah tidak ada KEHIDUPAN”
(Aero)

Rabu, April 25, 2012

Belajar Blog

Bismillah. 

Alhamdulillahirrobbil a'alamin, segala puji bagi Allah Rabb semesta Alam yang telah memberikan rahmat dan nikmat iman,islam dan sehat kepada kita semua sehingga kita bisa menjalani hidup didunia untuk mencari ridho-Nya. 

Sholawat serta salam kita sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa cayaha kepada kita semua sehingga kita tidak ada lagi didalam kegelapan, dan juga teruntuk keluarga,sahabat-sahabat yang selalu mencintainya dan kita sebagai umat yang dicintai oleh nabi juga diberi syafaat di yaumul akhir. 
aamiin. 

Blog ini ana buat hanya untuk bahan belajar ana dalam mempelajari html,css,jquery dan ajax. dan mudah-mudahan ana diberikan keistiqomahan dari mempelajari ilmu yang diturunkan oleh Allah melainkan hanya sedikit. ^_^